Apa Itu Gempa?

on Saturday, October 10, 2009

Gempa bumi adalah suatu gerakan tiba-tiba atau suatu rentetan gerakan tiba-tiba dari tanah dan bersifat transient yg berasal dari suatu daerah terbatas dan menyebar dari titik tersebut ke segala arah (M.T. Zein)

Istilah-istilah yg berkaitan dengan gempa bumi:

  • Focus atau hipocenter adalah suatu titik dibawah permukaan tanah dimana pertamakali energi gempa tersebar
  • Focal depth atau kedalaman gempa adalah jarak vertikal dari titik dipermukaan tanah ke focus
  • Epicenter adalah titik yang terletak pada permukaan bumi tepat “di atas” hipocenter (didapat dengan menarik garis melalui focus tegak lurus pada permukaan bumi)
  • Magnitudo gempa adalah sebuah besaran yang menyatakan besarnya energi seismik yang dipancarkan oleh sumber gempa. Besaran ini akan berharga sma, meskipun dihitung dari tempat yang berbeda.

Gempa pendahuluan, gempa utama dan gempa susulan:
Selama terjadi penimbunan tegangan di batu-batuan, pada saat batu-batuan didesak, ditekan, dipuntir,maka akan terjadi kehancuran-kehancuran kecil di sepanjang garis retak yang nantinya akan menimbulkan gempa besar yang sesungguhnya.
Kehancuran-kehancuran kecil inilah yang akan menimbulkan gempa-gempa pendahuluan.
Setelah gempa utama terjadi, maka batu-batuan di sepanjang garis patah akan menyesuaikan diri kembali mencapai keseimbangan yang baru.
Pada saat itulah dapat terjadi kehancuran-kehancuran kecil yang akan menimbulkan gempa susulan.
(Boen '05)

Gempa bumi berdasarkan penyebab nya:
  • Gempa Vulkanik adalah gempa yg ditimbulkan akibat aktivitas gunung berapi
  • Gempa Tektonik adalah gempa yg ditimbulkan karena gerakan-gerakan lempeng-lempeng tektonik bumi
  • Gempa akibat sumber lain, misalnya akibat uji coba bom nuklir dibawah tanah

Gempa berdasarkan kedalamannya:
  • Gempa dalam: kedalaman focus 300-700 km
  • Gempa sedang: kedalaman focus 70-300 km
  • Gempa dangkal: kedalaman focus <70km

Dimana bisa dijumpai gempa bumi?

Kekuatan gempa
Kekuatan gempa biasanya diukur dengan satuan skala, banyak skala untuk mengukur kekuatan gempa diantaranya adalah skala momen, skala mercalli, skala richter, dll. Namun skala yg paling terkenal adalah skala richter.
Skala Richter (SR) ini hanya cocok dipakai untuk gempa-gempa dekat dengan magnitudo gempa di bawah 6,0. Di atas magnitudo itu, perhitungan dengan teknik Richter ini menjadi tidak representatif lagi. Kadang-kadang terjadi kesalahpahaman dalam pemberitaan di media tentang magnitudo gempa ini karena metode yang dipakai kadang tidak disebutkan dalam pemberitaan di media, sehingga bisa jadi antara instansi yang satu dengan instansi yang lainnya mengeluarkan besar magnitudo yang tidak sama.

Efek gempa berdasarkan Skala Richter:
  • <2: gempa kecil, tidak terasa
  • 2.0-2.9: Tidak terasa, namun terekam oleh alat
  • 3.0-3.9: Seringkali terasa, namun jarang menimbulkan kerusakan
  • 4.0-4.9: Dapat diketahui dari bergetarnya perabot dalam ruangan, suara gaduh bergetar. Kerusakan tidak terlalu signifikan.
  • 5.0-5.9: Dapat menyebabkan kerusakan besar pada bangunan pada area yang kecil. Umumya kerusakan kecil pada bangunan yang didesain dengan baik
  • 6.0-6.9: Dapat merusak area hingga jarak sekitar 160 km
  • 7.0-7.9: Dapat menyebabkan kerusakan serius dalam area lebih luas
  • 8.0-8.9: Dapat menyebabkan kerusakan serius hingga dalam area ratusan mil
  • 9.0-9.9: Menghancurkan area ribuan mil
to be continued.....
Sumber: dari berbagai sumber

1 comments:

Nisa said...

Hmmm... Aku jadi mengerti sekarang, thanks dor posting :D

Post a Comment